Sabtu, 26 Februari 2011

Tentara Pembebasan Nasional Zapatista


Tentara Pembebasan Nasional Zapatista dalam bentuk Bahasa Spanyol adalah Ejército Zapatista de Liberación Nacional, disingkat EZLN adalah kelompok revolusioner bersenjata yang bermarkas di Chiapas, salah satu provinsi termiskin di Meksiko. Basis anggota mereka sebagian besar adalah masyarakat adat, tapi mereka juga mempunyai pendukung dari wilayah perkotaan seperti halnya dukungan jaringan internasional. Juru bicara mereka, tapi secara teknis bukanlah pemimpin mereka yang menyebut dirinya dengan sub-comandante, adalah  Subcomandante Marcos .Seluruh comandante berasal dari suku Mayan, Indian Amerika. Banyak kalangan menganggap bahwa gerakan Zapatista merupakan revolusi pasca-modern pertama: sebuah kelompok revolusioner bersenjata yang antikekerasan yang menggunakan teknologi modern telepon satelit dan internet sebagai suatu cara untuk menggalang dukungan domestik dan luar negeri. Mereka menganggap dirinya sebagai bagian dari gerakan antiglobalisasi yang lebih luas.Zapatista menuai perhatian dunia dengan daya inspirasi yang mereka sebar sejak awal. Zapatista mengangkat senjata bukan untuk merebut kekuasaan, tapi untuk menciptakan sebuah ruang demokratis dimana pertentangan antar pandangan politik yang berbeda-beda bisa dibicarakan. Mereka ingin menunjukan kepada dunia bahwa cara lain untuk berpolitik itu sungguh ada, yang salah satunya bisa dilihat dari praktek kehidupan swadaya masyarakat adat.Nama Zapatista diambil dari Emiliano Zapata, seorang tokoh revolusi Meksiko.

Sejarah Lengkap

EZLN dibentuk pada 17 November 1983 oleh mantan anggota beberapa kelompok, baik yang berorientasi kekerasan maupun pasifis. Mereka mulai dikenal masyarakat nasional maupun internasional pada 11 Januari 1994, pada hari yang sama NAFTA (North American Free Trade Agreement) antaraMeksiko, Amerika Serikat dan Kanada mulai beroperasi sebagai cara untuk menyatakan kehadiran masyarakat adat di tengah dunia yang mulai mengglobalisasi.
Para pejuang masyarakat adat, di antaranya merakit senapan palsu yang terbuat dari kayu, menguasai lima munisipal di Chiapas, menyatakan secara resmi perang melawan Pemerintahan Meksiko, dan menyatakan rencana mereka untuk melakukan pawai menujuMexico City, ibu kota Meksiko, baik untuk mengalahkan tentara Meksiko ataupun membiarkannya untuk menyerah dan memberlakukan pajak perang pada kota-kota yang mereka kuasai sepanjang perjalanan mereka.
Hal yang tidak biasanya ditemukan pada organisasi revolusioner, dalam dokumen yang diterbitkan EZLN  (dalam Bahasa Spanyol bro,) sebelum pemberontakan menyatakan hak rakyat untuk menyerang balik setiap tindakan tidak adil yang dilakukan EZLN. Mereka juga menyatakan hak rakyat untuk:
"menuntut agar angkatan bersenjata revolusioner untuk tidak mencampuri urusan sipil atau disposisi ibu kota yang berhubungan dengan agrikultur, usaha, finansial, dan industri, sebagaimana hal tersebut merupakan ranah eksklusif otoritas sipil yang dipilih secara bebas dandemokratis." Dan mengatakan bahwa rakyat harus "mendapatkan dan memiliki senjata untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan hak milik mereka menurut hukum disposisi ibu kota mengenai pertanian, usaha komersial, finansial, dan industri dari serangan bersenjata yang dilakukan oleh angkatan bersenjata revolusioner maupun oleh angkatan bersenjata pemerintah."
Setelah beberapa hari pertempuran lokal di hutan, Presiden Carlos Salinas de Gortari di tahun terakhirnya memegang pemerintahan kemudian menawarkan sebuah perjanjian gencatan senjata dan membuka dialog dengan para pemberontak dengan juru bicara resminya Subcomandante Marcos. Setelah dua belas hari, pertempuran berhenti.
Dialog antara Zapatista dan pemerintah diperpanjang lebih dari satu periode (tiga tahun) dan berakhir dengan San Andrés Accords, yang berisi perubahan konstitusi nasional yang bertujuan untuk memberikan hak istimewa, termasuk otonomi, kepada masyarakat adat. Sebuah komisi yang terdiri dari deputi dari partai politik bernama COCOPA mengubah sedikit perjanjian tersebut dengan persetujuan EZLN lagi dan lagi. Presiden Meksiko yang baru, Ernesto Zedillo, bagaimanapun, mengatakan bahwa kongres harus memutuskan apakah menyetujui perjanjian tersebut atau tidak. Mengklaim telah adanya ingkar janji di meja negosiasi, EZLN kembali ke hutan sementara Zedillomeningkatkan kehadiran militer di Chiapas untuk mencegah berkembangnya zona pengaruh EZLN. Gencatan senjata tidak resmi yang berbarengan dengan senyapnya aktivitas EZLN berlangsung selama tiga tahun selanjutnya, dan merupakan yang terakhir pada masa Zedillo.
Setelah dialog berakhir, banyak tuduhan ditujukan pada angkatan bersenjata Meksiko dan kelompok-kelompok paramiliter atas serangan, penahanan dan pembunuhan terhadap Zapatista dan pendukungnya; satu insiden khusus adalah Pembantaian Acteal, di mana 45 orang yang menghadiri misa gereja dibunuh oleh orang tak dikenal. Motif dan identitas para penyerang tidak jelas, bahkan hampir sampai pada keputusan bahwa hal itu sama sekali tidak berhubungan dengan EZLN (bagaimanapun, mereka yang selamat mengaku bahwa mereka diserang oleh paramiliter).
Pada tahun 2000 presiden baru, Vicente Fox Quesada, presiden pertama dari pihak oposisi dalam 72 tahun terakhir, menyerahkan apa yang disebut Undang-undang COCOPA(perubahan konstitusi) kepada Kongres Meksiko pada salah satu tindakan pemerintahan pertamanya (5 Desember 2000), sebagaimana yang ia janjikan pada kampanye kepresidenannya. Setelah melihat kritisisme dan perubahan yang diajukan oleh anggota kongres yang dikenal, Subcommandante Marcos dan sebagian kelompoknya memutuskan untuk pergi, tanpa dipersenjatai, ke Mexico City untuk berbicara dengan kongres untuk mendukung proposal yang orisinil. Setelah berparade melalui tujuh negara bagian Meksiko dengan dukungan substansial dari masyarakat dan liputan media (dan dikawal polisi untuk melindungi anggota EZLN), perwakilan EZLN (tidak termasuk Marcos) berbicara di depan kongres pada Maret 2001, dalam sebuah acara yang kontroversial. Parade tersebut dijuluki "Zapatour", dan di hari kedatangan mereka sebuah konser untuk perdamaian yang tidak berkaitan berlangsung. Selama berkunjung, mereka mengunjungi sekolah-sekolah dan universitas.
Segera setelah EZLN kembali ke Chiapas, Kongres menyetujui versi lain dari Undang-undang COCOPA, yang tidak termasuk klausul otonomi, beralasan bahwa hal itu bertentangan dengan beberapa hak konstitusional (termasuk properti pribadi dan pemilihan rahasia); hal ini dianggap sebagai pengkhianatan bagi EZLN dan kelompok-kelompok politik lainnya. Perubahan konstitusi ini masih harus disetujui oleh mayoritas anggota kongres negara bagian. Banyak kelompok politik dan etnis mengajukan keberatan menentang perubahan tersebut, yang pada akhirnya disetujui dan berlaku pada 14 Agustus 2001. Hal ini, dan kemenangan pemilihan Presiden Fox yang baru saja terjadi pada 2000 memperlambat gerakan, yang sejak itu mengakibatkan menurunnya liputan media.
Sebagai usaha terakhir untuk membatalkan perubahan, protes konstitusional diajukan untuk disahkan oleh Mahkamah Agung Meksiko, yang berkuasa 6 September, 2002 karena perubahan konstitusi tersebut dilakukan oleh kongres dan bukan dalam tataran hukum (bukan undang-undang) yang sebelumnya sudah diberlakukan, hal tersebut tidak mempunyai kekuatan untuk membalikkan perubahan yang telah dibuat, hal tersebut sama dengan penjajahan terhadap kedaulatan Kongres.
Sampai 2004 banyak orang percaya bahwa Subkommandan Marcos lari dari Chiapas. Usaha untuk menghubunginya gagal atau hanya dijawab lewat email atau lewat publikasi di Internet. Meskipun Marcos tidak mengaku sebagai pemimpin gerakan Zapatista, dan hanya menampilkan diri sebagai juru bicara, bagaimanapun dia adalah figur utama EZLN bagi publik. Kepemimpinan kolektif EZLN terdiri dari 23 komandan dan 1 subkomandan yang berjumlah total 24 orang, satu karakteristik unik mereka, yang dikenal sebagai Comite Clandestino Revolucionario Indígena atau CCRI, (Komite Revolusioner Masyarakat Adat Clandestina).
Daftar Keberhasilan dan kegagalan gerakan mereka diungkapkan tahun 2004 . Dari sudut pandang mereka Sendiri,Dewan Pemerintah yang Baik, atau Juntas de buen Gobiernotelah sukses, "seperti juga upaya untuk menjaga kekerasan Antara mereka dan pihak militer menjadi minimum. Usaha mereka untuk meningkatkan peran perempuan dalam hal budaya dan politik tidaklah se-berhasil itu.
Dari komunike yang disampaikan tampaknya Marcos telah mengikuti perkembangan, dari manapun dia berada. Dia juga menegaskan oposisi mereka terhadap apa yang dikenal sebagai neoliberal globalized economy dan mengklaim bahwa tren saat ini dalam kebijakan pemerintah telah melemahkan masyarakat dan membentuk sebuah pemerintahan de facto oleh perusahaan. Perang Amerika Serikat melawan teror, kebijakan ekonomi yang disponsori IMF / Bank Dunia , dan perjanjian perdagangan bebas dipandang sebagai penerapan kebijakan tersebut.
Pada bulan Oktober 2004, Subkomandan Marcos mengeluarkan komunike menjelaskan telah terjadi masalah antara EZLN dengan pemerintah Meksiko. Beberapa komunitas Zapatista diusir dari rumah mereka. EZLN mengklaim bahwa ini adalah usaha untuk menguasai daerah yang kaya sumber daya alam (keanekaragaman hayati dan minyak). Komunitas-komunitas yang direlokasi menghadapi kesulitan besar karena kurangnya sumber daya, tindakan EZLN untuk mengatasi ini adalah dengan memanggil bantuan internasional. Pemerintah Meksiko mempertahankan sikap tegas mereka terhadap masalah ini, menyatakan bahwa orang-orang tersebut dipindahkan untuk kepentingan mereka sendiri.
Meskipun begitu, keterkaitan EZLN terhadap agenda politik nasional hilang. Zapatista mengklaim bahwa selama periode diam dari pergumulan mereka ini telah terjadi usaha yang sangat kaya, berpusat pada usaha mengorganisasi "pemerintahan yang baik", hidup mandiri; khususnya pengaturan pendidikan dan sistem kesehatan mandiri, dengan sekolah, rumah sakit, dan apotek mereka sendiri di tempat-tempat yang yang terabaikan oleh pemerintah Meksiko. Belakangan dengan Deklarasi Keenam Hutan Lacandon tampaknya Zapatista akan memasuki arena politik kembali.
Saat ini ada 32 "kotamadya pemberontak otonom zapatista" (komunitas independen Zapatista, MAREZ dalam bahasa Spanyol) di Chiapas.

[sunting]

Kamis, 13 Januari 2011

Komunisme dan Pancasila

Pada April 1886, ratusan ribu kelas pekerja di AS yang berkeinginan kuat menghentikan dominasi kelas borjuis, bergabung dengan organisasi pekerja Knights of Labour. Perjuangan kelas masif menemukan momentum di Chicago, salah satu pusat pengorganisiran serikat-serikat pekerja AS yang cukup besar. Gerakan serikat pekerja di kota ini sangat dipengaruhi ide-ide International Workingsmen Association. Gerakan tersebut telah melakukan agitasi dan propaganda tanpa henti sebelum Mei untuk merealisasikan tuntutan "Delapan Jam Sehari".
Menjelang 1 Mei, sekitar 50.000 pekerja telah melakukan pemogokan. Sekitar 30.000 pekerja bergabung dengan mereka di kemudian hari. Para pekerja turun ke jalan bersama anak-anak serta istri untuk meneriakkan tuntutan universal 'Delapan Jam Sehari.' Pemogokan ini membawa aktivitas industri di Chicago lumpuh dan membuat kelas borjuis panik.
Pada tanggal 1 Mei 1886 (Kemudian dikenal sebagai May Day), saat itu sebanyak 350.000 orang buruh yang diorganisir oleh Federasi Buruh Amerika melakukan pemogokan di banyak tempat di Amerika Serikat.
Dua hari kemudian, 3 Mei, pemerintah mengutus sejumlah polisi untuk meredam pemogokan pekerja di pabrik McCormick. Polisi dengan membabi-buta menembaki pemogok yang berhamburan, pada saat kejadian ini terdapat empat orang tewas dan jauh lebih banyak lagi luka-luka. Ini menimbulkan amarah di kalangan kaum buruh, sebagian menganjurkan supaya mereka membalas dengan mengangkat senjata.
Sejumlah kaum anarkis yang dipimpin Albert Parsons dan August Spies, juga merupakan anggota aktif Knights of Labour, menyerukan kepada kelas pekerja agar mempersenjatai diri dan berpartisipasi di dalam demonstrasi keesokan hari.
Polisi menembaki para buruh
[sunting]Lapangan Haymarket
Pertemuan di hari berikut, 4 Mei 1886, berlokasi di bunderan lapangan Haymarket, para buruh kembali menggelar aksi mogoknya dengan skala yang lebih besar lagi, aksi ini jaga ditujukan sebagai bentuk protes tindakan represif polisi terhadap buruh. Semula aksi ini berjalan dengan damai.
Karena cuaca buruk banyak partisipan aksi membubarkan diri dan kerumunan tersisa sekitar ratusan orang. Pada saat itulah, 180 polisi datang dan menyuruh pertemuan dibubarkan. Ketika pembicara terakhir hendak turun mimbar, menuruti peringatan polisi tersebut, sebuah bom meledak di barisan polisi. Satu orang terbunuh dan melukai 70 orang diantaranya. Polisi menyikapi ledakan bom tersebut dengan menembaki kerumunan pekerja yang berkumpul, sehingga 200 orang terluka, dan banyak yang tewas.
[sunting]Penangkapan
Meskipun tidak jelas siapa yang melakukan pelemparan bom, media massa dan politisi borjuis mulai melemparkan tuduhan-tuduhan bahwa ledakan tersebut merupakan ulah kaumsosialis dan anarkis. Mereka menyerukan 'sebuah balas dendam yang pantas kepada kaum radikal.' Setiap tempat pertemuan, sekretariat serikat pekerja, tempat cetak, serta rumah pribadi para aktifis diserang polisi. Setiap tokoh sosialis dan anarkis ditangkap. Bahkan individu-individu yang sama sekali tidak memahami apa itu sosialisme dan anarkisme, ditahan dan disiksa. Julius Grinnell, Jaksa Penuntut Umum kota tersebut, menyuruh kepolisian 'melakukan penyergapan terlebih dahulu baru kemudian mempertimbangkan pelanggaran-pelanggaran hukumnya'. Delapan dari tokoh anarkis yang aktif di Chicago, dituntut dengan tuduhan pembunuhan terencana. Mereka adalah August Spies, Albert Parsons, Adolph Fischer, George Engel, Fielden, Michael Schwab, Louis Lingg dan Oscar Neebe.
ilustrasi pada saat eksekusi gantung dilakukan
Pengadilan spektakuler kedelapan anarkis tersebut adalah salah satu sejarah buram lembaga peradilan AS yang sangat dipengaruhi kelas borjuis Chicago. Pada 21 Juni 1886, tanpa ada bukti-bukti kuat yang dapat mengasosiasikan kedelapan anarkis dengan insiden tersebut (dari kedelapan orang, hanya satu yang hadir. Dan Ia berada di mimbar pembicara ketika insiden terjadi), pengadilan menjatuhi hukuman mati kepada para tertuduh. Pada 11 November 1887, Albert Parsons, August Spies, Adolf Fischer, dan George Engel dihukum gantung. Louise Lingg menggantung dirinya di penjara.
Sekitar 250.000 orang berkerumun mengiringi prosesi pemakaman Albert Parsons sambil mengekspresikan kekecewaan terhadap praktik korup pengadilan AS. Kampanye-kampanye untuk membebaskan mereka yang masih berada di dalam tahanan, terus berlangsung. Pada Juni 1893, Gubernur Altgeld, yang membebaskan sisa tahanan peristiwa Haymarket, mengeluarkan pernyataan bahwa, "mereka yang telah dibebaskan, bukanlah karena mereka telah diampuni, melainkan karena mereka sama sekali tidak bersalah." Ia meneruskan klaim bahwa mereka yang telah dihukum gantung dan yang sekarang dibebaskan adalah korban dari 'hakim-hakim serta para juri yang disuap.' Tindakan ini mengakhiri karier politiknya.
Bagi kaum revolusioner dan aktifis gerakan pekerja saat itu, tragedi Haymarket bukanlah sekadar sebuah drama perjuangan tuntunan 'Delapan Jam Sehari', tetapi sebuah harapan untuk memerjuangkan dunia baru yang lebih baik. Pada Kongres Internasional Kedua di Paris, 1889, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur pekerja. Penetapan untuk memperingati para martir Haymarket di mana bendera merah menjadi simbol setiap tumpah darah kelas pekerja yang berjuang demi hak-haknya.
Meskipun begitu, komitmen Internasional Kedua kepada tradisi May Day diwarisi dengan semangat berbeda. Kaum Sosial Demokrat Jerman, elemen yang cukup berpengaruh di Organisasi Internasional Kedua, mengirim jutaan pekerja untuk mati di medan perang demi 'Negara dan Bangsa.' Setelah dua Perang Dunia berlalu, May Day hanya menjadi tradisi usang, di mana serikat buruh dan partai Kiri memanfaatkan momentum tersebut demi kepentingan ideologis. Terutama di era Stalinis, di mana banyak dari organisasi anarkis dan gerakan pekerja radikal dibabat habis di bawah pemerintahan partai komunis. Hingga hari ini, tradisi May Day telah direduksi menjadi sekadar 'Hari Buruh', dan bukan lagi sebuah hari peringatan kelas pekerja atau proletar untuk menghapuskan kelas dan kapitalisme.
[sunting]Para terdakwa
Monumen Haymarket
Delapan orang pemimpin buruh yang didakwa dan dijatuhi hukuman mati adalah :
§  August Spies, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung
§  Albert Parsons, warga A.S., tewas digantung
§  Adolph Fischer, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung
§  George Engel, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung
§  Louis Lingg, imigran berkebangsaan Jerman, bunuh diri dengan menggunakan dinamit saat berada didalam penjara
§  Michael Schwab imigran berkebangsaan Jerman, diberi keringanan hukuman dari hukuman mati menjadi hukuman kurungan penjara seumur hidup, kemudian diampuni pada tahun 1893
§  Samuel Fielden imigran berkebangsaan Inggris, diberi keringanan hukuman dari hukuman mati menjadi hukuman kurungan penjara seumur hidup, kemudian diampuni pada tahun 1893
§  Oscar Neebe warga A.S. keturunan Jerman, dihukum 15 tahun penjara kemudian diampuni pada tahun 1893.